Efek Samping Kebiasaan menggeretak gigi - Perbedaan Atrisi, Abrasi, Erosi dan Abfraksi
Kerusakan gigi tidak hanya disebabkan oleh lubang atau infeksi. Ada empat kondisi umum yang sering disalahartikan: atrisi, abrasi, abfraksi, dan erosi gigi. Meski sama-sama menyebabkan kerusakan enamel, keempatnya memiliki penyebab dan karakteristik berbeda. Yuk, pahami perbedaannya untuk penanganan yang tepat!

1. Atrisi Gigi
Apa itu Atrisi?
Atrisi adalah keausan gigi akibat gesekan langsung antar gigi, biasanya terjadi karena kebiasaan menggeretak gigi (bruxism) atau gigitan yang tidak seimbang.
Ciri Khas:
- Permukaan gigi rata, terutama di bagian geraham atau ujung gigi depan.
- Gigi terlihat lebih pendek seiring waktu.
- Sering disertai gejala sakit rahang atau otot wajah.
Penyebab Umum:
- Bruxism (kebiasaan menggeretak gigi saat tidur).
- Gigi berjejal atau tidak sejajar.
Cara Mencegah:
- Gunakan night guard untuk mengurangi gesekan gigi.
- Terapi relaksasi untuk mengurangi stres pemicu bruxism.
2. Abrasi Gigi
Apa itu Abrasi?
Abrasi terjadi akibat gesekan mekanis dari luar gigi, seperti menyikat gigi terlalu keras atau penggunaan tusuk gigi yang kasar.
Ciri Khas:
- Lesi berbentuk V di dekat garis gusi (biasanya di bagian leher gigi).
- Email gigi terkikis di area tertentu.
Penyebab Umum:
- Sikat gigi berbulu keras dan teknik menyikat yang salah.
- Kebiasaan menggigit benda keras (kuku, pulpen).
- Penggunaan piercing lidah atau bibir.
Cara Mencegah:
- Gunakan sikat gigi berbulu lembut dan teknik menyikat melingkar.
- Hindari kebiasaan mengunyah benda non-makanan.
3. Abfraksi Gigi
Apa itu Abfraksi?
Abfraksi adalah kerusakan gigi akibat tekanan berulang pada struktur gigi, misalnya dari kebiasaan mengatupkan gigi (clenching) atau gigitan tidak seimbang.
Ciri Khas:
- Lesi berbentuk baji atau seperti retakan di dekat garis gusi.
- Terjadi di gigi yang mengalami tekanan berlebihan.
Penyebab Umum:
- Bruxism atau clenching.
- Susunan gigi yang tidak rata sejak kecil (maloklusi).
Cara Mencegah:
- Perbaiki susunan gigi dengan kawat gigi atau Invisalign.
- Konsultasi ke dokter gigi untuk pemasangan splint pelindung.
4. Erosi Gigi
Apa itu Erosi Gigi?
Erosi gigi adalah pengikisan email akibat paparan zat asam, baik dari makanan/minuman atau asam lambung (refluks).
Ciri Khas:
- Permukaan gigi halus dan mengilap (seperti "licin").
- Gigi terlihat transparan di ujungnya.
- Pada kasus parah, muncul cekungan di permukaan geraham.
Penyebab Umum:
- Konsumsi minuman bersoda, jus asam, atau wine berlebihan.
- Kondisi medis seperti GERD atau bulimia.
Cara Mencegah:
- Batasi makanan/minuman asam.
- Minum air putih setelah konsumsi asam untuk netralisasi.
- Jangan langsung sikat gigi setelah muntah atau makan asam.
Kapan Harus ke Dokter Gigi?
Jika Anda menemukan tanda-tanda kerusakan gigi seperti di atas, segera konsultasi ke dokter gigi. Diagnosis dini mencegah kerusakan lebih parah, seperti gigi sensitif, infeksi, atau kehilangan gigi.
Atrisi, abrasi, abfraksi, dan erosi gigi adalah empat kondisi berbeda dengan pemicu unik. Dengan memahami perbedaannya, Anda bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat. Jaga kesehatan gigi dengan rutin kontrol ke dokter gigi di kota terdekat anda setiap 6 bulan sekali! Dengan memahami perbedaan ini, Anda bisa lebih waspada dan merawat gigi secara optimal. Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman dan keluarga! 😊
- Tambahkan gambar ilustrasi perbedaan lesi gigi.
- Share artikel di media sosial dengan tagar #KesehatanGigi.