Mitos Cabut Gigi Atas Bisa Bikin Mata Bermasalah
Mitos Cabut Gigi Atas Bisa Bikin Mata Bermasalah: Emang Iya?
Cabut gigi merupakan prosedur yang umum dilakukan dalam perawatan kesehatan gigi dan mulut. Namun, banyak mitos yang berkembang di masyarakat terkait prosedur ini, salah satunya adalah kepercayaan bahwa mencabut gigi atas bisa menyebabkan masalah pada mata. Mitos ini telah lama beredar dan menyebabkan kekhawatiran bagi banyak orang yang membutuhkan perawatan cabut gigi. Dalam artikel ini, kita akan membahas mitos ini secara mendalam dan menjelaskan fakta medis yang sesungguhnya.
Gambar 1. Pencabutan Gigi Pada Pasien |
Asal Usul Mitos Cabut Gigi Atas dan Masalah Mata, Apalagi Buta!
Mitos bahwa mencabut gigi atas bisa menyebabkan gangguan pada mata mungkin berasal dari pengetahuan yang salah tentang anatomi wajah. Memang, gigi dan mata berada di area yang berdekatan pada wajah, namun keduanya terpisah oleh struktur anatomi yang berbeda. Kedekatan lokasi ini mungkin yang memicu asumsi bahwa ada hubungan langsung antara saraf gigi dan saraf mata.
Banyak yang percaya bahwa jika gigi atas dicabut, saraf yang terhubung ke mata dapat terganggu, sehingga menyebabkan gangguan penglihatan atau masalah mata lainnya. Namun, penting untuk mengetahui bahwa ini adalah mitos yang tidak memiliki dasar ilmiah.
Fakta Medis Hubungan Antara Gigi dan Mata
Gambar 2.Hubungan Antara Gigi dan Mata |
Dari perspektif medis, tidak ada hubungan langsung antara saraf gigi dan mata. Gigi atas memang terhubung dengan saraf di sekitar wajah, tetapi saraf-saraf ini tidak berhubungan langsung dengan saraf optik yang mengontrol penglihatan. Saraf optik merupakan bagian terpisah yang menghubungkan mata dengan otak, sementara saraf pada gigi lebih terkait dengan sensasi nyeri dan rasa pada gigi dan mulut.
sebelum operasi pencabutan, gigi pasien sebenarnya sudah rusak parah sehingga terjadi infeksi. Atau bisa juga setelah operasi kondisi bekas pencabutan tidak tertutup rapat sehingga kuman dapat masuk (komplikasi pencabutan gigi atau yang biasa disebut dry scoket) yang dapat menyebabkan gangguan di Jaringan sekitarnya dalam hal ini disekitar gigi rahang atas. Yang paling dekat dengan gigi rahang atas adalah infeksi pada hidung atau dalam bahasa medisnya adalah sinusitis atau sinusitis dentogen. Jika infeksi tersebut lebih meluas lagi bisa menyebabkan abses dari gigi tersebut, dalam kasus ini bisa sampai menyebabkan gangguan pada mata.
Gambar 3. Abses Kronis Pada Gigi Menyebar Membuat Bengkak Pipi dan Mata |
Lebih lanjut, dokter gigi yang berpengalaman akan mengikuti prosedur yang aman saat melakukan pencabutan gigi, terutama pada gigi atas. Prosedur ini telah melalui berbagai penelitian dan uji klinis yang memastikan bahwa mencabut gigi atas tidak menyebabkan gangguan pada mata. Jadi, Anda tidak perlu khawatir tentang potensi gangguan mata setelah melakukan prosedur ini.
Mengapa Mitos Ini Masih Ada di Lingkungan Masyarakat dan Bertahan?
Ada beberapa alasan mengapa mitos ini masih dipercaya hingga saat ini:
1. Kurangnya Edukasi Medis
Banyak orang yang belum mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang anatomi dan hubungan antara gigi dan mata. Hal ini menyebabkan salah persepsi tentang bagaimana tubuh bekerja.
2. Pengalaman Pasien yang Salah Ditafsirkan
Beberapa orang mungkin merasakan gejala tertentu setelah mencabut gigi, seperti rasa sakit atau nyeri di area wajah. Nyeri ini bisa menyebar ke bagian lain dari wajah, termasuk sekitar mata, yang membuat mereka mengira hal itu ada kaitannya dengan penglihatan. Padahal, rasa sakit ini biasanya disebabkan oleh proses penyembuhan atau trauma ringan pascaoperasi, bukan karena kerusakan pada saraf mata.
3. Cerita yang Diperkuat dari Generasi ke Generasi
Mitos sering kali diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Ketika satu cerita terus diceritakan tanpa bukti ilmiah, mitos tersebut menjadi "fakta" yang sulit dibantah, meski bertentangan dengan realitas medis.
Risiko dan Efek Samping Cabut Gigi Atas yang Sebenarnya
Setiap prosedur medis memiliki risiko, termasuk cabut gigi. Namun, risiko tersebut umumnya tidak berhubungan dengan penglihatan atau mata. Efek samping yang mungkin muncul setelah mencabut gigi atas antara lain:
- Pembengkakan dan rasa nyeri di area pencabutan, yang merupakan respons normal tubuh terhadap luka.
- Infeksi di area yang dicabut, meskipun ini jarang terjadi bila perawatan pascaoperasi dilakukan dengan baik.
- Perdarahan ringan pada awalnya, namun biasanya berhenti dalam beberapa jam setelah prosedur.
Risiko-risiko ini bersifat sementara dan dapat diatasi dengan perawatan yang tepat. Mata tidak akan terpengaruh oleh prosedur pencabutan gigi, selama dilakukan oleh dokter gigi profesional dengan teknik yang benar.
Tips Sebelum dan Sesudah Cabut Gigi
Jika Anda akan menjalani prosedur cabut gigi, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meminimalkan risiko efek samping dan mempercepat proses penyembuhan:
1. Konsultasi dengan Dokter Gigi Terlebih Dahulu
Sebelum cabut gigi, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter gigi yang berpengalaman. Dokter akan memeriksa kondisi gigi dan mulut Anda secara menyeluruh serta memberikan instruksi yang jelas mengenai persiapan dan perawatan pasca cabut gigi.
2. Perawatan Pascaoperasi yang Tepat
Setelah gigi dicabut, ikuti semua petunjuk dokter gigi mengenai perawatan mulut. Hindari makan makanan yang keras atau terlalu panas, serta jangan merokok selama masa penyembuhan.
3. Kompres Dingin
Gunakan kompres dingin pada area sekitar pencabutan untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri.
4. Konsumsi Obat Sesuai Resep
Dokter gigi mungkin akan meresepkan obat anti-nyeri atau antibiotik untuk mencegah infeksi. Pastikan Anda mengonsumsinya sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Mitos bahwa mencabut gigi atas bisa menyebabkan gangguan pada mata adalah informasi yang salah dan tidak memiliki dasar ilmiah. Dari sudut pandang medis, tidak ada hubungan langsung antara saraf gigi dan mata, sehingga prosedur cabut gigi atas aman dilakukan tanpa risiko pada penglihatan. Selalu konsultasikan dengan dokter gigi profesional, sebelum melakukan tindakan medis apapun, dan jangan ragu untuk bertanya mengenai kekhawatiran Anda. Dengan perawatan yang tepat dan pengetahuan yang benar, Anda dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut tanpa perlu terpengaruh oleh mitos yang tidak terbukti kebenarannya.